Kekhawatiran berlarut-larut investor atas krisis utang di Eropa membuat pasar minyak rapuh
Kamis, 27 Mei 2010, 17:28 WIB
Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati
VIVAnews – Harga minyak mentah di bursa New York kini berhasil menembus US$72/barel. Kenaikan terjadi saat para investor masih mempelajari dampak melemahnya pertumbuhan ekonomi Eropa bagi permintaan minyak mentah global.
Berdasarkan transaksi elektronik untuk perdagangan di Asia, Kamis sore waktu Singapura, harga minyak mentah untuk kontrak Juli naik 85 sen menjadi US$72,36/barel. Dalam transaksi langsung di bursa New York dini hari tadi, harga minyak secara signifikan menguat US$2,76 menjadi US$71,51/barel.Harga minyak anjlok dari US$87,15 per barel sejak awal bulan ini di tengah kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa akan mengganggu pemulihan ekonomi global. Beberapa analis memperkirakan harga minyak akan bergerak naik ketika krisis Eropa mulai reda dan investor fokus pada kenaikan permintaan minyak mentah di negara-negara berkembang.
Yunani, Irlandia, Spanyol, dan Portugal merupakan empat negara Eropa dengan persoalan terbesar fiskal dan utang. Menurut Barclays Capital, keempat negara tersebut hanya menduduki 2,6 persen dari ekonomi global dan permintaan minyak.
“Ketakutan berlarut-larut terhadap situasi utang yang hanya terjadi di Eropa membuat sentimen pasar rapuh dan harga minyak tertekan,” demikian laporan Barclays. “Risiko yang dialami harga minyak akan segera berkurang saat ketakutan terhadap situasi di kawasan eurozone lenyap dan faktor-faktor fundamental kembali menjadi fokus pasar,” lanjut laporan itu.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk kontrak Juli naik 68 sen menjadi US$72,42/barel di bursa London. (Associated Press) (wm)
Filed under: EKONOMI DAN BISNIS, MANCANEGARA |
Tinggalkan Balasan